Berjama’ah
Berjama’ah, dalam bahasa adalah setiap gerombolan berumur sesuatu. Dan dalam pengertian manajemen adalah sekelompok orang yang bekerjasama mencapai satu tujuan. Adapun yang dimaksud Shalat Berjama’ah dalam Islam adalah yang terkait shalat antara Imam dan Makmum. Shalat berjama’ah paling sedikit adanya Seorang Imam dan Seorang Makmum. Seorang Makmum hendaklah diwajibkan berniat sebagai makmum. Sedangkan seorang Imam tidak diwajibkan berniat sebagai Imam. Misalnya Jika ada si A yang mengerjakan shalat, dimana ia sudah mengerjakan satu raka’at. Kemudian ada si B yang ingin menjadi makmum terhadapnya. Maka si A akan otomatis akan menjadi imam tanpa berniat dari awal sholatnya tersebut.
Shalat berjama’ah sangat penting sekalipun dalam suasana sulit. Dikisahkan pada jaman rasulullah. Apabila Nabi ada ditengah mereka (dalam suasana peperrangan) hendak shalat berjama’ah, maka shalat berjama’ah dibagi menjadi dua gelombang dengan satu Imam. Jika gelombang pertama sujud, yang gelombang kedua menjaga.
Shalat seseorang dalam shalat berjama’ah dilipat gandakan pahalanya mencapai 25 kali lipat disbanding dengan shalat sendirian. Ada hadist lain yang menyebutkan 27 kali lipatan. Shalat berjama’ah tidak sembarangan dalam melaksanakannya. Ada beberapa kreteria dalam mencapai kesempurnaan shalat berjama’ah.
- Shalat berjama’ah apabila berwudhu, maka maksimalkan berwudhulah yang bagus dan tertib. Kita hendaknya mengerti tentang berwudhu, dari membasuh wajah, membasuh tangan hingga siku, membasuh rambut, dan membasuh kaki sampai mata kaki. Selama kita berwudhu kita membaca do’a pada tiap-tiap basuhan. Berwudhulah dengan baik.
- Shalat Berjama’ah, melangkahkan kaki selangkah demi selangkah, niscaya Allah akan mengangkat kesalahan. Maka Allah akan mengangkat derajat orang yang shalat berjama’ah. Kemudian para malaikat tiada henti-hentinya membaca shalawat kepada orang yang shalat berjama’ah. Selagi orang itu masih bertempat pada tempat berjama’ah dan tak berhadap.
"Allohumma sholli ‘alaika, Allohumma harmu" Shalawat Para Malaikat.
Dalam surat ke-35 QS. Fatir ayat 1 menjelaskan
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Malaikat melebarkan sayapnya sepanjang timur ke barat. Dan karena itu tiada henti dalam shalat berjama’ah selagi ia menunggu pelaksanaan shalat. Rasulullah berpendapat bahwa tujuan mengetahui dan betapa besar manfaat shalat berjama’ah.
Shalat berjama’ah mengumpuli orang yang shalat sendirian. Yang dimana pahala yang diberikan berlipat ganda. Dalam hadist Abu Hurairah 25 lipatan dan hadist dari umar 27 lipatan.
Paling besar pahalanya adalah yang paling jauh diantara mereka berjalan kaki karena orang akan semakin banyak langkahnya, satu langkah menghapus satu kesalahan. Dalam kisah, “Sahabat mendirikan tenda, ingin berjama’ah dengan Nabi. Maka mereka membangun tenda. Dalam surat yasin dijelaskan bahwa, menulis bekas-bekas langkah mereka. Kemudian para sahabat membongkar kemahnya.” Mengangkat derajatnya, mendapatkan pahala dan menghapus kesalahan-kesalahannya. Paling ringan adalah shalat berjama’ah pada waktu maghrib, dan yang paling berat pada waktu subuh.
Diantara yang hadir keagungan pahala dihitung seberapa lama menunggu masa iqomahnya. Dibandingkan begitu dating sudah iqomah. Mendapatkan keutamaan shalat berjama’ah merupakan rahmat yang Allah berikan. Maka kita harus jaga keimanan kita. Iman itu terkadang naik dan terkadang turun. Iman itu harus terkontrol dan teguh. Senantiasa dalam komunitas berjama’ah. Sesuatu yang berbuat dosa karena sendirian, maka kalian senantiasa bersama pertahankan bersama untuk menuju keimanan. wallahu'alam bisshowab...
Komentar
Posting Komentar