Hosting Indonesia

Menjadi Manusia Seutuhnya dalam Mensinergikan Profesi dan Pribadi

Manusia diciptakan oleh Allah SWT,sebagai makhluk yang sempurna dan terbaik dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia diberi oleh Allah akal. Orang yang berakal adalah orang yang berdzikir,berfikir, dan ikhtiyar , sehingga akal dapat dibagi 3 bagian ,yaitu : Iman, Rasio, dan Rasa.


Secara pemahaman Iman melahirkan SI ( Spiritual Intelegence) yaitu kecerdasan spiritual, sedang Rasio melahirkan IQ (Intellegence Quotient) yaitu kecerdasan intelektual, dan Rasa melahirkan EI (Emotional Intellegence) yaitu kecerdasan emosi.
Dengan IQ – memahami dan menganalisis = SMART
Dengan EI – cara berinteraksi dan merasakan = SMILE
Dengan SI – cara merenung dan memaknai = SINCERE

SMART = memiliki sifat logis dan rasional, cenderung akademis,dan berfikir sekuensial =kerja cerdas.

SMILE = memiliki sifat ramah,mudah bergaul, cenderung praktis,berfikir spontan=kerja mawas=peduli.

SINCERE = memiliki sifat jujur,tanggung jawab,mudah memanfaatkan,berfikir low profile = kerja iklas.

Sisi yang lain kesempurnaan manusia itu sangat tergantung pada hatinya; kalau hati itu baik, maka baiklah seluruh badanya, tapi kalau hati itu rusak, maka rusaklah seluruh badan. Oleh karena itu perlu kita tahu bagaimana mengelola Hati kita agar menjadi insan yang kamil diantaranya adalah :
1. Menanamkan kecintaan ; ketaatan – komitmen.
2. Menanamkan loyalitas ; keteladanan – kemulyaan.
3. Membangun karakter building, intregritas diri, partisipasi,kontribusi riil.

Ketiga cara diatas akan sangat membantu kita untuk meneliti diri kita seberapa jauh kita mengenal hati kita baik dalam pribadi kita maupun profesi yang kita jalani sekarang.

Pada dasarnya manusia di muka bumi ini adalah Pemimpin, dimana DIA sebagai pimpinan bagi dirinya sendiri,keluarga, profesi dan masyarakat. Tapi disisi lain selain manusia itu hamba allah ,manusia itu juga Makhluk yang Lemah. Hal –hal inilah yang perlu kita cermati bersama agar kita tahu “Pemimpin”seperti apa kita ini? Dan Makhluk lemah seperti apa kita?

Pemimpin adalah seseorang yang berada di depan,menjadi penunjuk jalan kebaikan bagi rombongan yang di pimpin dan pengarah untuk kebaikan mereka.

Contoh : kepala keluarga bertanggungjawab terhadap pendidikan anak-anaknya dan mengarahkan agar mereka menjadi orang –orang sholeh. Guru bertanggungjawab terhadap muridnya. Pemimpin lembaga bertanggungjawab untuk menjalankan lembaga itu agar berhasil. Jika tidak demikian, maka orang-orang yang iklas akan menjauhinya, sebaliknya orang-orang pragmatislah yang akan mengelilinginya.

Kepemimpinan adalah, aktivitas menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
“Apakah setiap orang yang mampu membimbing atau pempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuannya adalah pemimpin ?”
Makhluk lemah , karena semua kebutuhan kita di dunia ini kita memerlukan bantuan orang lain.

Agar kita bisa mensinergikan Pribadi kita dan Profesi; di dalam kita hidup, bertindak,berbuat, maka diperlukan ilmu ; ilmu kehidupan, ilmu kematian, ilmu dunia dan ilmu akhirat. Semua ilmu itu dapat kita peroleh dengan cara :
1. Turun temurun
2. Otodidak
3. Belajar ; formal dan non formal.

Ketiga hal tersebut diatas, sebenarnya bermuara pada AL-Qur’an dan Hadist. Kalau kita menjalani kehidupan di dunia ini dengan “Balanching” maka, kebahagian dunia dan akhirat akan kita capai, tapi apabila sebaliknya, maka kita tidak akan memperoleh apa –apa.

Maka dari itu marilah kita semua dapat mengartikan kehidupan kita ini dengan saling mensinergikan kehidupan kita dengan berkiblat agama dengan tata cara yang benar.

Komentar

Postingan Populer

Follow My Social Media