Motivasi kepada Kita untuk Menyerap Potensi Diri
Bersyukur kepada Allah karena berkat rahmat dan kasih sayang masih diberikan kesehatan oleh Allah subhanahuwata’ala.
Puasa bagian ruhiyah dalam rangka menuju puncak kedekatan kepada Allah subhanahuwata’ala. Allah subhanahuwata’ala melimpahkan rahmatnya keberkahan ampunan, pintu surga dan menutup rapat pintu neraka.
Keutamaan yang Allah subhanahuwata’ala berikan adalah motivasi kepada kita untuk menyerap potensi diri. Ada beberapa target yaitu :
1. Mujahadah atau bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah subhanahuwata’ala
Dan orang yang sungguh di jalan kami. Kami akan membimbinginya sesungguhnya Allah bersama orang baik. Kesungguhan untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah subhanahuwata’ala. Ibadah yang Allah subhanahuwata’ala berikan maka kita laksanakan dengan sungguh. Sekecil apapun maka akan menghasilkan kebaikan.
Rasul dalam beribadah kepada Allah subhanahuwata’ala. Pada suatu malam Rasulallah bangun. Rasulallah menyiram lantai dan gelar daun kurma. Shalat malam, rukuk yang lama, i’tidal lamanya sama dengan berdirinya. Bilal adzan subuh maka barulah Rasulallah selesai shalat malam. Kita belum maksimal, Rasulallah berikan contoh yang terbaik.
2. Bersungguh-sungguh meninggalkan larangan Allah subhanahuwata’ala
Sekecil apapun keburukan maka lapar dan dahaga tidak ada artinya di bulan Ramadhan. Mujahadah kita komitmen dalam berpuasa, Shalat lail, baca Al Qur’an bisa terjaga. Keberadaan kita, konsekuensi kita. Firman Allah dalam Surat Al ‘Araf ayat 172
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Artinya : "Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Rabb-mu'. Mereka menjawab: 'Betul (Engkau Rabb-kami), kami menjadi saksi'. (Kami lakukan yang demikian itu), agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb)'." – (QS.Al ‘Araf[7]:172)
Kita hamba allah, yang dalam kehidupan kita berserah pada Allah subhanahuwata’ala. Agenda kita programkan berikan sanksi jika sudah membuat komitmen. Seperti khatam sau kali. Maka satu hari satu juz. Ada sanksi dalam hidup kita. Shalat berjamaah dan kita tidak masbuk.
Umar kemudian dia mewakafkan kebunnya karena dalam shalat beliau ingat kebun. Umar melaksanakan konsekuensi dalam dirinya.
3. Merasa diawasi oleh Allah subhanahuwata’ala
Kita di lihat oleh Allah subhanahuwata’ala. Sungguh melakukan perintah. Subhat merasa diawasi oleh Allah subhanahuwata’ala. Allah subhanahuwata’ala mengikutkan malaikat yang mencatat perbuatan manusia. Syaiton akan menguasai manusia.
4. Muhasabah
Terjaga dalam ibadah. Apakah hari ini mengamalkan tatkala ada kelalaiannya maka beristigfar.
Potensi Ramadhan pada puncaknya manusia yang bertaqwa. Allah membeikan ketentraman dunia dan surga di akhirat. Wallahu’alam bishowab.
Komentar
Posting Komentar