Yuk!!! Kita Tinggalkan Hal yang Tidak Bermanfaat
Alhamdulillah kita memasuki malam ketujuh, semakin hari semakin semangat, di luar bulan Ramadhan kita semangat apalagi di luar bulan Ramadhan. Umat muslim bergairah beribadah ke Masjid. Optimis keluar dari bulan suci Ramadhan orang-orang yang mulia karena taqwa menjadi sesuatu yang luar biasa. Target ini sulit dicapai, padahal setiap tahun berulang-ulang, semoga menjadi target kita.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:«مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ». حَدِيْثٌ حَسَنٌ, رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَغَيْرُهُ هَكَذَا.
Artinya : "Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya)
Ada dua point penting dari apa yang disampaikan oleh beliau. Bagaimana Islam itu bagus, meninggalkan apa yang buruk dari kehidupan kita.
Tanda keislaman seseorang adalah Meninggalkan kemungkaran, yang tidak ada manfaatnya. Bagusnya keislaman bertingkat-tingkat, ada yang baru belajar, hanya di KTP, dan lain-lain. Ada yang sudah belajar tetapi belum mengamalkan, ada yang mendalami sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. beliau memberi contoh dan dakwah penuh dengan semangat agar sempurna.
Tidak ada yang merasa lebih hebat, minder disini indahnya Islam. Amalkan dengan penuh semangat. Maka besarnya pahala tergantung dari kader keislaman. Bagus kader maka bagus islamnya. Sesuai contoh nabi.
Hadist: Siapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah cerdaskan dalam agama. Ada yang dalam Islam tetapi tidak beribadah dan tidak senang dalam Agama. Tetapi Allah jika berkehendak maka baik. Bagusnya keislaman adalah menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Islam terdiri dari perintah dan larangan Allah sedikit. Rasulallah bersabda sesuai dengan kesanggupan. Ikatan ucapan Dua kalimat Syahadat, agar beribadah yang berkwalitas. Jangan dekat untuk berbuat maksiat. Bagusnya Islam, sesuai dengan tingkatan ihsan. Yakin Allah menyaksikan amalan yang kita lakukan. Senyum, membantu orang sekecil apapun yang bernilai, baik shalat, membaca Al Qur’an dan perbuatan baik lainnya.
Hikmah dalam kehidupan kita, Isi dengan bernilai baik dimata Allah, Isi dengan sesuatu yang bermanfaat, dimanapun, kapanpun, detik demi detik isi dengan kebaikan.
Bagusnya Islam bukan diisi dengan sesuatu yang tidak berguna. Nonton sampai malam, tetapi memang ada yangmenarik. Ibarat masak, kurang menarik karena kurang garam. Ada yang Hak menjadi bathil atau sebaliknya. Jangan sampai tertukar.
Firman Allah dalam surat Al mu'minun ayat 23
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلا تَتَّقُونَ
Artinya : "Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?'." – (QS.23:23)
Beruntung orang beriman, mampu meninggalkan perkara yang sia-sia. Sesuatu yang penting ketika bermanfaat dunia dan akhirat. Yang menurut Allah penting tetapi manusia tidak penting, kecuali orang yang dapat hidayah. Sesuatu yang bermanfaat. Sesuatu yang dilarang menimbulkan mudhorot. Akan merusak kita. Allah memerintahkan beribadah maka akan baik. Meninggalkan apa yg mudhodot terhadap dirinya.
Wallahu’alam bishowab
Komentar
Posting Komentar