Hosting Indonesia

Pengetahuan Bid'ah

Bid'ah (Arab:بدعة) adalah perbuatan dalam beribadah yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan. Secara linguistik, istilah ini memiliki arti inovasi, pembaruan, atau doktrin sesat.

Macam dan Hukum Bid'ah
Bid’ah bearasal dari kata Al Bud'u membuat sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. Pemakaian kata bid'ah tersebut di antaranya ada pada :
Firman Allah ta’ala :
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
”(Dialah Allah) Pencipta langit dan bumi.” (Q.s.2:117)

Firman Allah ta’ala :
قُلْ مَا كُنتُ بِدْعاً مِّنْ الرُّسُلِ
” Katakanlah (hai Muhammad), “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul.” (Q.s:46:9)

Jadi sudah banyak rasul-rasul yang mendahului-ku. Membuat sesuatu hal baru atau adat. Seperti penemuan modern boleh-boleh saja. Hukumnya mubah. Membuat sesuatu dalam hal agama hal ini haram hukumnya. Hukum asal taukif terbatas pada apa yang diajarkan oleh syariat. Barang siapa yang membuat ajaran baru dalam agama kami ini yang bukan darinya, maka ia tertolak. Barang siapa yang melakukan sesuatu amal yang didasari agama kami. Maka syarat ibadah kita diterima, mengikuti ajaran Rasulallah.

Macam bid’ah ada dua
1. Bid’ah kauliyah iftiqouliyah bid’ah dalam pandangan keyakinan. Seperti perkataan kelompok yang sesat.
2. Bidah dalam ibadah seperti ibadah kepada Allah dengan bentuk yang tidak diajarkan. Banyak bagiannya.
3. Bid’ah pada asal usul ibadah dengan membuat ibadah tidak ada dasar ajaran syariatnya. Seperti maulid nabi.
4. Bid’ah penambahan terhadap ibadah yang memang disyariatkan. Seperti menambah rakaat dalam shalat fardhu.
5. Bid’ah pelaksanaan ibadah. Seperti dzikir dengan bersama-sama dan berlagu. Memperketat diri dalam batas ibadah.
6. Bid’ah pengkhususan waktu tertentu. Seperti hari nisfu sya'ban untuk beribadah puasa dan shalat malam.

Jika tak ada contoh dari Rasulallah maka tertolak amal yang kita lakukan. Hukum dalam agama adalah haram. Dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru. Sebab perkara yang baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat. Barang siapa membuat ajaran baru yang bukan darinya maka ia tertolak. Amal yang didasari oleh agama kami maka tertolak. Setiap diada-adakan adalah bid’ah. Maka Tertolak. Hukumnya haram. Hanya saja bobotnya berbeda sesuai jenis bid’ahnya. Seperti tawaf dikuburan untuk bertaqarrub mendektkan diri kepada Allah. Mempersembahkan untuk qurban kepada kuburan. Membangun diatas kuburan. Bid’ah agama seperti kesesatan, puasa terik matahari, Tidak menikah. Barang siapa yang membagi bid’ah maka ia melakukan kekeliruan. Bid’ah hasanah dan Tidak semua itu sesat ada yang baik atau hasanah. Hadist : termasuk kalimat pendek tetapi tidak ada cakupan. Kesesatan. Bid’ah hasanah perkataam umar bi khattab. Tentang shalat tarawih. Ada yang masuk baru. Misal pemgumpulan Al Quran. Ada dasar dalam syariat islam. Bid’ah dari segi bahasa. Bukan dari pengertian agama. Tak memiliki dasar sebagai tempat rujukannya. Nabi memerintahkn untuk menulis Al Qur’an. Dikumpulkan oleh sahabat agar terjaga. Shalat tarawih. Nabi tidak berjama’ah agar tidak wajib. Hadis nabi. Agar tidak hilang.

Timbulnya bid’ah dalam kehidupan kaum muslimin dan penyebab
Ada 2 permasalahan
1. Waktu timbulnya bid’ah. Ilmu pengetahuan terjadi setelah kholifah. Dengan sunahku dan khulafurasyidin. Dengan mendapatkan hidayah.
2. Tempat timbul, Ada berbagai bid’ah di negeri islam yg di huni sahabat. Ada 5 tempat, makkah, madinnah, ukhfa, basrah dan sam. Dasar agama dan timbul jauh dan dekatnya dengan kota madinah. Jika ada yang mengerjakan mereka terhina dan tercela.

Penyebab Tidak diragukan lagi jika orang berpegang dengan Al Qur’an dan As Sunnah. Ikutilah jalan yang luruh Allah dan jangan mengikuti jalan lain. Rasul: membuat garis untuk kita lurus. Membuat garis kiri kanan sesat mengarah kepadanya. Maka bercerai berai. Ketik Ketahuan terhadap hukum agama Hawa nafsu. Panatismme tehadap tokoh tertentu, Panatisme Meniru orang kafir

Penyebab
1. Ketidaktahuan ilmu agama. Allah tidak mencabut ilmu ketika hidup tapi ketika mati. Tidak ada yang memberantas bid’ah. Kecuali ilmu dan ulama
2. Berpaling Al Kitab berarti mengikuti hawa nafsu. Allah mengunci mati indra.
3. Panatisme terhadap pendapat tokoh. Dari orang tua terdahulu tidak boleh dirubah. Seperti ziarah qubur
4. Meniru orang kafir dapat manjerumuskan orang dalam perbuatan bid’ah. Perang hunai kami baru saja masuk Islam. Orang muslim punya pohon bidara. Mereka menggantungkan senjata. Pohon seperti itu. Minta benda agar dapat barokah.

Wallahu’alam bishowab

Komentar

Postingan Populer

Follow My Social Media