Hosting Indonesia

Syukur Nikmat

Barang siapa yang mengingatKu (Allah) maka Aku(Allah) juga mengingatmu. Dimanapun ingat kepada Allah subhanahuwata’ala. Insya Allah subhanahuwata’ala hidup bahagia. Jika lepas kepada Allah subhanahuwata’ala maka hidup akan terasa berat. Maka dari itu yakin dan taatlah kepada Allah subhanahuwata’ala. Kita merayu Allah maka tebalkan iman kita dan taatlah kepadaNya.

Kita sebagai manusia hendaklah bersyukur atas nikmat yang diberikan. Nikmat yang pertama adalah bahwa Allah subhanahuwata’ala telah memberi kita kehidupan, kemudian kita diberikan kesehatan. Rasulullah bersabda, sebaik-baik manusia diberikan umur yang panjang mempunyai amal baik, dan seburuk-buruk manusia diberikan umur yang panjang namun amal buruk.

Hidup harus memiliki sandaran yang kuat, dari aqidah dan ibadah kita kuat. Nikmat allah diantanya yang lain adalah kesehatan. Dengan nikmat sehat kita dapat menjalankan ibadah kepada Allah  subhanahuwata’ala dengan benar. Hidup bahagia sesuai dengan jalan Allah atau jalan yang lurus. Dalam surat Al Fatehah ayat 6.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Tunjukilah kami Jalan yang lurus.
Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat : memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. Yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.

Orang yang beriman maka akan bahagia. Menurut Imam Al Ghozali bahwa syukur ada beberapa macam, diantaranya :
1. Syukur dengan Ucapan
Semakin banyak kita beramal sholeh maka bahagia hidupnya, jika beramal sholeh kita sedikit maka kita tidak bahagia. Kita diberikan pikiran dengan ilmu. Ilmu dilaksanakan dengan benar dan dengan iman.
2. Syukur dengan Hati
Atas apa yang diberikan oleh Allah subhanahuwata’ala kepada kita, seperti harta. Itu hanya titipan dari Allah subhanahuwata’ala, maka janganlah kalian takabbur (bersikap sombong). Pada zaman nabi Ayyub, beliau kaya maka biasa saja dan beliau miskin biasa saja.
3. Syukur dengan Amal
Membagi kenikmatan dengan berbagi kepada orang lain, maka akan ditambah kenikmatan oleh Allah subhanahuwata’ala jika tidak maka akan dikurangi. Yang menambah rizki mengurangi rizki tergantung kita. Orang yang hianat maka dia menutup rizkinya.

Pemberian dari Allah subhanahuwata’ala, keluarga, harta itu merupakan amanah. Maka kita hendaklah menjaga amanah dengan baik. wallahu'alam bisshowab.

Komentar

Postingan Populer

Follow My Social Media