Hosting Indonesia

Barokah Ilmu

Mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di pondok dekat rumah. Hadist bahwa pada suatu hari Abu Hurairah pergi ke pasar, melihat sahabat sibuk bekerja, bertransaksi jual beli, dsb. Abu menjerit, berteriak di pasar. Berkata wahai para sahabat, kenapa kalian sibuk dan untuk apa kalian sibuk di pasar. Sedangkan warisan Rasulallah dibagikan di masjid. Maka mereka pergi ke masjid seperti perkataan Abu Hurairah. Tatkala mereka masuk kemasjid untuk mendapatkan barokah Rasulallah. Mereka tampak mencari barang, bertanya-tanya.
Kenapa tidak ada sajadah, barang, uang? Akhirnya para sahabat protes kepada Abu, menanyakan barang-barang dari Rasulallah. Mereka melihat sekelompok orang belajar ilmu Agama. Abu menjawab, bukan harta kekayaan yang menjadi warisan Rasulallah. Jika ingin terletak di majelis-majelis ilmu. Para Nabi tidak mewariskan barang atau harta tetapi mewariskan ilmu. Sudah menjadi bukti yang nyata. Saudara-saudara nabi pas-pasan.


Ali bin Abi Thalib, Fatimah, sahabat-sahabat, Imam Ja'far as Shodiq, beliau adalah yang mengajarkan 4 mazhab. Mereka adalah Pintu Ilmu. Hadist bahwa pada suatu hari di masjid ada orang membaca zikir, ada orang belajar ilmu agama. kemudian Nabi hadir dalam tiap-tiap majelis. Nabi duduk bersama mempelajari ilmu agama. Beliau mengatakan majelis ilmu lebih baik dari pada majelis zikir, namun kedua majelis tersebut adalah baik. Dalam Firman Allah, Nabi Adam mengajari Malaikat tentang nama-nama semua. Allah tidak membanggakan smua, tetapi Allah membanggakan ilmu karena Allah yang memberi ilmu tersebut. Ulama berpendapat, Adam mengajarkan Ilmu Bahasa. Ilmu apa saja dibanggakan oleh Rasulallah. Semangat mencai ilmu tidak pandang umur, tidak menunggu umur. Berkat kesungguhan Nabi belajar, menjadi Alim, Sholeh, murah semua itu dengan ilmu.

Pada Jaman Kholifah Umar bin Abdul Aziz adalah seorang sahabat yang sholeh dan adil. pada masa pemerintahannya hewan serigala takut memakan kambing. Umar berkata, aku tidak meninggalkan harta kepada anak-anakku, harta tersebut disumbangkan kepada kaum muslimin yang membutuhkan. Jika anakku tidak menjadi anak yang sholeh, aku berharap jangan sampai dipakai untuk hal yang buruk, dan jika anaknya menjadi anak yang sholeh, maka aku akan tenang. Allah berfirman : Sesungguhnya Allah menanggung orang yang sholeh.

Kita sebagai orang tua, menanam ilmu pada anak-anak kita yang banyak, mengajarkan ibadah kepada Allah, amalan-amalan yang diajarkan oleh Rasulallah. Jika engkau dengan benar memimpin anak-anakmu maka akan masuk surga, jika sebaliknya akan masuk neraka. Jadi kita hendaklah menghidupkan ilmu agama untuk dunia dan akhirat. Allahbisshowab.

Komentar

Postingan Populer

Follow My Social Media