Wanita
Firman Allah dalam surat An Nisa ayat 1 – 3 dan 19.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Artinya : "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu, yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan darinya Allah menciptakan istrinya; dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan, laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah, yang dengan (mempergunakan) nama-Nya, kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya, Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." – (QS.An Nisa[4]:1)
وَآتُوا الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلا تَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلا تَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا
Artinya : "Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta bersama hartamu. Sesungguhnya, tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar." – (QS.An Nisa[4]:2)
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلا تَعُولُوا
Artinya : "Dan jika kamu takut, tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim, (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut, tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat, kepada tidak berbuat aniaya." – (QS.An Nisa[4]:3)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا وَلا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa, dan janganlah kamu menyusahkan mereka, karena hendak mengambil kembali, sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." – (QS.An Nisa[4]:19)
Alhamdulillah setiap pertemuan pada hari ini, di hari Jum’at berkah ini, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Subhanahuwata’ala. Mudah-mudahan langkah kita yang inshaAllah mendapatkan ridho dari Allah Subhanahuwata’ala. Adalah ilmu yang barokah, sehingga mengangkat derajat kita semua.
Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad shallallahu’alaihiwasallam kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman nanti.
Ibu-ibu sholehah dan wanita teladan. Semoga menjadi Ilmu yang berkah. Pada artikel ini kita bahas tentang "Wanita".
Allah Memuliakan wanita. Dimana Suami adalah orang yang pertama adan mampu memuliakan wanita karena sebagai seorang istri. Ditinggikan derjatanya semenjak Al Qur’an menerangkan. Rasulallah memuliakan wanita hingga ada surat dalam Al Qur’an. Dalam bahasa jawa, Wanita adalah mau diatur. Oleh siapa? Allah Subhanahuwata’ala dan Rasulallah shallallahu’alaihiwasallam . Insha Allah pasti dia akan taat kepada suaminya. ketaatan kepada suami karena taat kepada Allah Subhanahuwata’ala.
Wanita muslimah dimuliakan, kedudukan laki-laki daripada kedudukan wanita di mata Allah adalah sama saja. Yang membedakan adalah tinggi amalannya. Laki-laki yang sholeh dan taat. Sama pahalanya disisi Allah Subhanahuwata’ala. Laki-laki boleh lebih memiliki istri. Wanita banyak berdoa. Lebih baik satu. Qs. Annisa: Ada wanita sholehah yang digambarkan dalam Al Qur’an. Dan Allah mengabadikan dalam Al Quran dalam surat Maryam. Kemudian Asiah, aisyah, patut kita contoh dan ambil pelajaran dari mereka serta sikap tegarnya.
Perempuan mempunyai hak.
- Mahar, bukan harga atau nilai kita. Yang memberikan mahar yang tinggi.
- Pergauli dengan baik
- mendapatkan nafkah
- Mendapatkan warisan, setengah bagian dari laki-laki. Laki-laki dapat dua bagian dan dibagi dengan ibunya, saudara perempuan, anaknya, serta istrinya.
Yang melaksanaka tugas dirumah seperti masak, adalah tugas laki-laki. Ini merupakan kerjasama dalam berumah tangga. Wanita Untuk bicara dihargai dalam Islam. Sahabat laki-laki mengadu kepada Umar, istrinya ngomel. Padahal umar lagi di omeli istrinya. Mau ngadu kepada umar. Umar berkata Sabar terhadap omelan sebab yang merawat anak, dan saya adalah istri saya. Emaansipasi wanita? Tugasnya yang berbeda-beda. Perempuan pakai perasaan, dan laki-laki akalnya. Laki-laki pelindung perempuan. Diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Terlalu dikeras tidak bisa. Dibiarkan tambah bengkok. Pukullah dengan kasih sayang.
Perempuan sholehah adalah yang taat kepada Allah Subhanahuwata’ala. Menjaga diri ketika suami tidak ada. Contoh : Buatkan teh karena taat kepada Allah Subhanahuwata’ala maka itu dicatat sebagai ibadah kepada Allah Subhanahuwata’ala. Laki-laki boleh berbohong untuk memuji untuk menggembirakan istri. Seperti masakannya enak, wajah cantik, dan sebagainya. Wallahu’alam bishowab
Komentar
Posting Komentar