Indahnya Kebersamaan dalam Keberagaman
Firman Allah dalam Surat Al Kafirun ayat 1 - 6
قُلۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡكَٰفِرُونَ ١
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir
لَآ أَعۡبُدُ مَا تَعۡبُدُونَ ٢
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
وَلَآ أَنتُمۡ عَٰبِدُونَ مَآ أَعۡبُدُ ٣
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٞ مَّا عَبَدتُّمۡ ٤
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
وَلَآ أَنتُمۡ عَٰبِدُونَ مَآ أَعۡبُدُ ٥
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِيَ دِينِ ٦
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku"
(QS. Al Kafirun:1-6)
Shalat mencegah dari perbutan mungkar. Allah menciptakan laki-laki dan peremempuan untuk
Lita'Rofu saling mengenal, ta'aruf, saling memahami, Kebersamaan dan memahami akan menjadi empati. Kita hidup di Denpasar, Bali. Begitu Indah saling menghormati.
Ketika kumandangkan Adzan maka cari yang enak suaranya agar kebersaaman. Jika enak suaranya maka bagus sebaliknya jika kurang baik maka akan buruk. Toleransi unik di negara kita Indonesia. Spirit kebersamaan.
Ujian itu adalah menguatkan kita. Kita sabar maka inshaallah pahala berlipat ganda. Firman Allah dalam surat An Nur : 30
قُل لِّلۡمُؤۡمِنِينَ يَغُضُّواْ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِمۡ وَيَحۡفَظُواْ فُرُوجَهُمۡۚ ذَٰلِكَ أَزۡكَىٰ لَهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا يَصۡنَعُونَ
Artinya : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat" (QS. An Nur :30)
Menahan pandangan mata, nafsu, pandangan pertama rizki dan kedua ketiga adalah dosa. Agama yang satu dengan yang lain saling kebersamaan dalam persatuan dan kesatuan.
Kisah : Rasulllah memberi makan orang yahudi. Ada pengemis tua dan buta. Dia duduk diperempatan jalan. Rasulallah bertanya : “sudah makan.” Belum kata si pengemis itu. Kemudian Rasulallah menyuapi orang tua itu. Orangtua itu mencaci maki Rasulallah namun rasulallah diam dan tetap memberi makan orangtua itu. Suatu saat Rasulallah meninggal. Umar bertanya kepada istri Rasulallah. Amalan apa yang Rasulallah kerjakan yang aku belum laksanakan. Menyuapi orangtua buta itu. Kemudian Umar menyuapi. Orangtua itu. ternyata dia muntah-muntah, memuntahkan makan yang disuapi oleh Umar. Karena makananya keras. Dulu ada orang yang menyuapiku dengan dikunyah dulu baru itu disuapi. Umar berkata itu adalah Rasulallah. Orangtua itu kaget bahwa dia telah mencaci maki rasulallah. Wallahu’alam bishowab.
Komentar
Posting Komentar