Nyawa Manusia
Rasulallah bersabda: "Barang siapa yang keluar menuntut ilmu adalah berjihad." Bersyukur pada Allah, dari banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita. Nikmat paling besar adalah nikmat iman. Hanya sedikit yang Allah berikan nikmat iman. Yang kita kenal dalam kalimat tahlil: “laa ilaa ha illallaah”. Nikmat yang lain bisa diambil dan dimiliki oleh seluruh manusia. Jasmani sudah Allah berikan. Oksigen gratis, Allah Ar-rahman bersifat penyayang karena itu semua nikmat dunia saja. Ketika nyawa dicabut maka habislah masa kita di dunia.
Nikmat selanjutnya adalah air. Apakah tidak engkau perhatikan air. Apakah engkau atau kami menurunkan ke dunia. Proses air. Dari Air laut, menguap ke atas awan dan membentuk awan hitam kemudian turun air hujan. Bersyukur. Maka untuk tubuh kita. Dialah Allah yang telah memberi makan kepada kita. Manusia bertambah menurut deret ukur dan makanan berurut. Jasmani Allah penuhi sampai hari kiamat. Allah maha kaya. Yakin kita kapada Allah. Allah sudah takdirkan kepada kita, dimana kita akan mati, dimana kita makan. Semua Allah sudah tetapkan.
Mati tidak ada yang tahu baik itu tua atau muda, sehat atau sakit. Mati hubungannya dengan rejeki yang Allah tetapkan untukmu. Nyawa manusia tidak akan pernah mati, sampai sempurna semua rejekinya, maka diambil nyawa manusia oleh Allah. Seperti apel Allah takdirkan ada seseorang yang akan makan maka tidak ada yang bisa memakannya kecuali orang yang Allah takdirkan untuk memakannya.
Manusia tidak bertambah umur itu satu detikpun. Nabi sulaiman as dan Nabi Zulkarnain as. Dia membuat dinding ya’juj dan ma’juj. Nabi Zulkarnain as di tandu, diantara ratusan ribu pasukannya, tandu dibanting. Terduduk semua. Gemetar seluruh tubuhnya. Malaikat maut yang mendatangi Nabi dan yang mencabut Nyawa beliau.
Untuk apa harta banyak. Dunia akan segera habis. Takdir Allah kaya maka kaya, miskin maka miskin. Allah yang beri rejeki bukan kita. Bekerjalah kamu dan sesungguhnya Allah lihat kerjamu maka dihari kiamat maka terbaca. Mulut ini tidak bisa bicara. Penuh dosa dihari kiamat setunduk-tunduknya ke tanah. Mereka menjerit. Pendakwah betul dan syaitan penipu, pulangkan kami kedunia kami akan perbaiki didunia. Tetapi dunia sudah kiamat, jangn tertipu dengan dunia. Rejeki kita, belum tentu punya kita. Rejeki ketetapan Allah milik kita. Belum tentu rejeki kita.
Dalam mencari harta dengan cara haram adalah Manusia yang paling sial. Didunia menentukan kehidupan akhirat. Shalat, dzikir, dakwah, dan berjihad itu perlunya didunia. Dikubur tidak bisa, kubur tempat menunggu. Semestinya kita Panen tetapi menanamnya yang susah payah. Ada dua tempat menunggu. Bagi yang sesuai tuntunan Allah dan Rasulallah maka baginya surga yang didalamnya ada bidadari. Dan bagi yang tidak sesuai maka baginya lembah neraka yang tidak ada nikmatnya. Dikubur ada siksa kubur. Firman Allah dalam surat At takaysur.
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
أَلۡهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ ١ حَتَّىٰ زُرۡتُمُ ٱلۡمَقَابِرَ٢
كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ ٣
ثُمَّ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ ٤
كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُونَ عِلۡمَ ٱلۡيَقِينِ ٥
لَتَرَوُنَّ ٱلۡجَحِيمَ ٦
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيۡنَ ٱلۡيَقِينِ ٧
ثُمَّ لَتُسَۡٔلُنَّ يَوۡمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ ٨
Artinya :
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)
4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin
6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim
7. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ´ainul yaqin
8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)
(QS. At Takatsur[102]:1-8)
Diakhirat diperiksa shalat. Dan di kubur diperiksa iman. Shalat baik maka baik kelakuannya. Dalam kubur maka akan ditanya oleh malaikat, siapa tuhanmu? Apa Kitabmu? Siapa nabimu? siapa temanmu? Wallahu'alam bishowab
Komentar
Posting Komentar