Rejeki seperti Ajal
#Rejeki Firman Allah dalam surat Ali imron ayat 109.
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ
Artinya : "Kepunyaan Allah-lah, segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan." – (QS. Ali Imron[3]:109)
Jika anda bershodaqah tetapi ada alasan dipikiran bahwa uangnya untuk belanja. Jika untuk makan maka tinggal gesek kartu. Manusia banyak pikiran. Ingatlah sahabat! Rizki itu seperti ajal. Kita pergi kesana-kesini tetap datang menemukan kita.
Dalam kisah Nabi Sulaiman alahis-salam. Nabi Pernah berdo’a untuk diberikan kerajaan sebelum dan sesudah belum bisa ditandingi oleh siapapun. Kemudian Allah SWT mengambulkan Doa beliau. Mukjizat pasukan berasal dari bangsa manusia, jin, dan hewan. Beliau berkata kepada Allah SWT : “Ijinkan aku membeikan makan kepada semua makhluk.” Nabi memberikan tugas kepada pasukannya. Melimpah ruah makanan yang disiapkan. Manakah yang diberi makanan terlebih dahulu. Allah SWT mengutus ikan besar kepada Nabi. Maka Nabi Bercakap-cakap kepada ikan tersebut. Ikan itu memakan semua makanan nabi. Kata Ikan : “Harta kekayaan hanya milik Allah SWT. Tidak akan cukup untuk memberikan seluruh makhluk karena satu saja tidak cukup untuk engkau berikan.”
Ada kisah Pemuda melihat Burung. Burung itu bolak-balik terbang. Ternyata burung itu memberi makan ular yang buta. Maka Allah SWT menjamin rejeki setiap makhluknya.
Firman Allah dalam surat Hud ayat 6.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Artinya : "Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rejekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu, dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." – (QS. Hud[11]:6)
Allah adalah Ar Rozak yaitu Maha pemberi rejeki. Hanya kepada Allah-lah kami minta pertolongan. Rejeki yang di makan, yang dipakai, dan yang di shadaqahkan. Ketika Dedak saya beli, ternyata dimakan oleh ayam. Berarti rejeki si ayam. Bedakan antara harta dan karunia. Harta itu kepemilikan. Misal saya punya rumah tetapi dikontrakkan. Maka orang yang mengontrak adalah Orang lain mempunyai rejeki.
Dalam kita mau ke masjid maka kita berdo’a masuk masjid.
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
Artinya : “Ya Alloh bukalah bagiku pintu-pintu rohmatmu.”
Karunia atau alat. Anak itu rejeki dan karunia. Ada orang tua tidak mempunyai rumah tetapi anaknya bisa membeli rumah. Yang dishodaqahkan itu yang kita miliki. Dalam firman Allah tadi dalam surat Hud ayat 6 bahwa Apakah kita kurang tidak berusaha, hanya berdo’a saja tetapi tidak bekerja? Do’a ini secara berkesinambungan.
Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 261
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya : "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, (sedangkan) pada tiap-tiap bulir(nya terdapat) seratus biji. Allah melipat-gandakan (ganjaran), bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya), lagi Maha Mengetahui." – (QS.Al Abqarah[2]:261)
Berangkat dijalan Allah dengan berhaji dan umroh bagi yang mampu. Kita bercita-cita menjadi orang kaya. Bisa membantu agama Allah dan Membantu orang miskin. Menjadi orang Kaya ada 2,5 % untuk rang miskin dengan do’a kebahagiaan.
Tipe rejeki yaitu :
1. Orang yang bersyukur pada Allah. Firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya : "Dan (ingatlah juga), tatkala Rabb-mu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'." – (QS. Ibrahim[14]:7)
2. Orang yang bertaqwa kepada Allah.
Wallahu’alam bishowab.
Komentar
Posting Komentar