Berbakti kepada Orangtua
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالا فَخُورًا
Artinya : "Sembahlah Allah, dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong, dan membangga-banggakan diri." – (QS.An Nisa [4]:36)
Mudah kita lakukan yaitu berbakti kepada orangtua. “Birul waalidain” berbuat baik kepada kedua orangtua. Wahai semua anak, jangan katakan dirimu hebat atau sukses, jikalau engkau tidak mampu membahagiakan orang tuamu. Apapun kau miliki dan raih tidak ada gunanya jikalau engkau durhaka kepada orangtua. Sehebat apa, sesukses apa, anak jika durhaka. Mereka tidak pernah minta. Hanya satu yang diinginkan agar bisa berbakti kepada orangtua.
Ya Allah, bisakah aku berbuat baik kepadanya. Anak adalah kebanggaan dan Anak adalah kesayangan orangtua. Mampukah engkau itu? Sanggupkah engkau? Sebagaimana ketika kecil beliau rela mengatur waktu untuk menjagamu waktu kecil dan tidak tidur, menggendung, mendidik kita hingga dewasa sampai saat ini.
Kajian buat kita semua bahwa bagaimanapun hebat anak tidak bisa membalas tetapi dengan berbakti kepada mereka maka itu adalah balasan dari kita buat kedua orangtua. Orangtua mampu mengurus banyak anak tetapi anak tidak mampu mengurus satu orangtua. Seandainya anak menjual dirinya menjadi budak kemudian hasil uang itu diberikan kepada orangtua. Apakah itu sudah dikatakan berbakti kepada orangtua? Itu blum.. Maka Muliakan orangtua, suatu saat nanti kita akan meratapi karena tidak mampu membahagiakan orangtua. Ketika orangtua sudah di alam kubur.
Ibu... Ayah... Kami Mohon maaf. Engkau bisa berikan apa kepada orangtumu. Sadarkan diri kita. Orangtua sudah bisa lupa kepada kita karena pikun. Berada di dekat Ibu, berusaha membahagiakan Ibu tetapi nikmat tidak bisa dirasakan lagi. Berada di dekat ayah, berusaha membahagiakan ayah tetapi nikmat tidak bisa dirasakan lagi.
Ibu... ibu... ibu...
Kita sudah tidak bisa mengajak mereka karena sudah tua dan tidak bisa kesana kemari. Kata mereka : “Maaf nak aku juga tidak bisa makan ini.” Sudah terbatas. Kita sedih melihat mereka, pengorbanannya kepada kita. Merasa bersalah.
Mari semua, ayo kita sadarkan diri kita untuk berbakti kepada kedua orangtua. Sejak dini kita tanamkan. Sehingga ketika mereka meninggal dunia, kita tidak menyesal untuk berbuat baik kepada mereka. Wallahu'alam bishowab
Komentar
Posting Komentar