Tanggung Jawab Seorang Laki-Laki
Ada 3 khutbah yang kita dengar, yaitu :
1. Khutbah Jum’at, wajib di dengar oleh Jama’ah shalat Jum’at
2. Khutbah Nikah wajib di dengar oleh kedua memplai laki-laki dan perempuan
3. Khutbah Idul Fitri dan Idul Adha, sunnah di dengar oleh Jama’ah shalat Idul Fitri dan Idul Adha.
Dalam pernikahan ada Mahar. Mahar dapat diberikan secara tunai atau kredit maka itu sah. Mengapa kita menunaikan walimatul ursy dengan acara ijab dan ada saksi untuk menyaksikan.
Ketika Calon memplai akan melaksanakan aqad nikah, mereka merasa tegang. Maka setelah aqad akan merasa sudah nyaman. Dengan akad nikah. Khususnya memplai, apa yang diucapkan dalam ijab qabul pernikahan. Mudah-mudahan mengetahui konsekwensi atau tanggung jawab. Amanat yang sangat besar. Firman Allah dalam Al Quran surat Al Ahzab ayat 7.
وَأَخَذْنَا مِنْهُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا
Artinya : “...dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh," – (QS.Al Ahzab[33]:7)
Allah berfirman dalam Al Qur’an disejajarkan dengan perjanjian teguh lainnya. Penting, sangat serius maka jangan pernah mempermainkan lembaga ini. Amanat sesungguhnya datang pada memplai laki-laki. Mempertanggung jawabkan memplai wanita baik di dunia dan di akhirat. Tanda kebesaran Allah yang Allah ciptakan untukmu. Sesuatu yang besar maka ketika Allah milihkan. Firman Allah dalam Al Qur’an surat Ar Rum ayat 21.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." – (QS.Ar Rum[30]:21)
Firman Allah dalam Al Qur’an surat An Nisa ayat 34.
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, ..." – (QS.An Nisa[4]:34)
Seakan-akan ayat ini kita laki-laki sebagai pemimpin. Pemimpin yang utama adalah harus melindungi. Baik itu fisik dan jiwa sang istri. Maka jangan pernah menyakitinya. Bukan sewenang-wenang memperlakukan istrimu. Istrimu memiliki nurani akan menembus hatinya. Ketika hati tergores maka akan sulit dihilangkan. Ketika orangtua mendengar akan sedih karena di zalimi.
Ketika seorang anak perempuan meminta ijin kepada ayah atau orangtuanya karena ingin dilamar oleh seorang laki-laki. Ada kisah, Dimana laki-laki pertama memiliki ekonomi kurang mampu dan taat kepada Allah. Kedua Ada laki-laki yang melamar karena memiliki kekayaan dan kurang taat kepada Allah. Namun sang anak berkata : “Aku memilih laki-laki pertama. Karena, Taat kepada Allah sudah pasti menghormatiku. Kepada Allah saja tidak taat bagaimana mungkin memuliakanku.” Orangtua tersentak maka orangtua meridhoinya. Hanya laki-laki yang mulia memuliakan wanita.
Melindungi istri kita dari api neraka. Bagaimana mungkin laki-laki tidak melindungi. Selain tangung jawab sendiri tetapi dengan istri kita. Undangan pernikahan itu, bukan untuk semata hura-hura tetapi undangan mendo’akan kedua memplai. Hari pernikahan, para Malaikat pun mengamini. Kita bukan Malaikat dan bidadari, kita adalah manusia biasa. Ketika seorang laki-laki atau Perempuan memiliki impian. “Ayu memimpikan laki-laki luar biasa dan perempuan luar biasa.” Maka dekatlah dengan orang yang sholeh dan sholehah. Jangan sungkan meminta nasehat kepada sesama. Kita makhluk yang sangat fakir dan dhoif. Menasehati diri sndiri. Maka dari itu, kita bukan malaikat maka setiap kesalahan bisa dimaafkan.
Bahtera kehidupan, akan ada badai dan jangan takut apapun. Allah menjamin karena kita berada pada jalan Allah itu adalah ujian dari Allah dan mari bersama-sama hadapi. Tujuan mendapat keluarga yang sakinah, mawaddah, warrohmah. Buku pedoman kita adalah Al Qur’an dan Al Hadist. Bahagia tidak ada dimana-mana. Bahagia ada dirumah, ada direstoran dan sebagainya. Terkadang rindu, bahagia itu tidak dimana-mana tetapi di hati tempatnya iman.
Cinta kedua memplai, jangan pernah cinta itu melebihi cintanya kepada Allah. Maka Allah adalah Maha Pencemburu.
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِي
Artinya : "Katakanlah: 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu kuatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai, lebih daripada Allah dan Rasul-Nya, dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya'. Dan Allah tidak memberi petunjuk, kepada orang-orang yang fasik." – (QS.At Taubah[9]:24)
Ketika kita mencinta anak kita, harta, melebihi cinta kepada Allah, maka tunggulah sampai Allah menurunkan keputusannya. Ketika ada panggilan dari Allah maka kita penuhi, karena Allah kita cinta istri, anak, harta maka kita diberi berkahan oleh Allah. Kita tidak masuk surga sendiri, Allah memberikan ke berkahan keapda kita.
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Artinya "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka, (yang) mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan (pertemukan) anak cucu mereka, dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya (sewaktu di dunia)." – (QS.At Thur[52]:21)
Wallahu’alam bishowab.
Komentar
Posting Komentar