Hosting Indonesia

Shalatlah Engkau...


Shalat adalah identitas seorang muslim. Kisah : Pukul 3 pagi, ada telepon berdering. Bahwa ada orang yang menghubungi untuk mengunjungi mayat di Rumah Sakit. Dia adalah petugas memandikan mayat. Pagi itu dia ke Rumah Sakit. Dia menuju ke kamar 303. Terlihat seorang pria tampan wajahnya putih bersih semakin lama semakin gelap, dan sangat gelap. Saya merasa ketakutan apa yang terjadi ya Allah. Saya penasaran melihat wajahnya dan berubah menjadi hitam kelam. Pukul 4 pagi datanglah seorang wanita tua menghampiri saya. Wanita itu mendekati saya. Berucap : “Assalamu’alaikum,, saya ingin mengunjungi jenazah.” Saya menjawab : “Wa’alaikumslam.. ada jenazah yang seminggu tidak ada yang menjenguk. Apakah itu Anak ibu? Sebenarnya tadi wajahnya putih kemudian gelap. Apa yang dilakukan selama hidupnya?” Sang ibu pergi begitu saja. Anak itu anak saya yang patuh kepada saya. Ketika saya printahkan untuk keluar, Hujan deras untuk keluarpun dia mau. Ada printah yang satu dia tidak mau kerjakan. Untuk shalat dia tidak mau mendirikan shalat. Orang yang tidak shalat akan dicabut cahaya keimanannya dari wajahnya. Sang ibu berlalu, pulang kerumah bersama jenazahnya. Dia bertanya kepada warga. Kata warga tetapi ibunya sudah meninggal lima tahun yang lalu. Janji allah pasti. Firman Allah dalam surat Al Ma’un ayat 4 – 5

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
Artinya : "Maka kecelakaanlah, bagi orang-orang yang shalat," – (QS.Al Ma’un[107]:4)

الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ
Artinya : "(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." – (QS.Al Ma’un[107]:5)

Wajar mengapa betapa perjuangan Rasulallah menerima perintah shalat. Allah telah kehilangan istri beliau, paman beliau. Allah mengangkat Rasulallah. Sebagai Imam jika shalat maka kita harus mengikuti. Mari kita saling mengingatkan untuk mendirikan shalat. Jadikan shalat itu menjadi kebutuhan. Sehingga kita akan membutuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

"Amal yg akan dihisan pertama kali dr seorng hamba pad hari kiamat adalah sholat. Jika baik sholatnya baik puka seluruh amalnya. Jika buruk shalatnya maka buruk pulanseluruh amalnya." (HR tirmidzi). Tidak akan dihitung amal yang lainyya. Jika sudah haji berkali-kali dan shadaqah banyak tetapi dia meninggalkan shalat maka buruklah dia.

Dari ‘Abdullah bin ’Umar radhiyallahu ’anhuma, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya : “Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah -bagi yang mampu-, (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)


الصلاة عماد الدين, فمن اقامها فقد اقام الدين ومن هدمها فقد هدم الدين
Artinya : "Sholat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu."

Shalat mendapatkan kehidupan, dalam duduk diantara dua sujud kita berdoa. Merupakan Modal hidup kita didunia.

Shalat yang membosankankah? Malah ibadah yang lain dilaksanakan. Suami/pemimpin yang tidak shalat, ada juga dia shalat tetapi perbuatannya buruk, karena dia shalat tidak khusuk. Allah mendekat dengan kita jika kita dekat kepada Allah Subhanahuwata’ala. Pembatas orang beriman dan tidak beriman adalah shalatnya. Tak halal menikah dengan wanita tidak beriman. Mengingatkan dengan sabar, panggil orang lain untuk shalat jika masih belum melaksanakan shalat. Maka harus ada aqad ulang.

Firman Allah dalam surat Al Mumtahanah ayat 10

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا جَاءَكُمُ الْمُؤْمِنَاتُ مُهَاجِرَاتٍ فَامْتَحِنُوهُنَّ اللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَانِهِنَّ فَإِنْ عَلِمْتُمُوهُنَّ مُؤْمِنَاتٍ فَلا تَرْجِعُوهُنَّ إِلَى الْكُفَّارِ لا هُنَّ حِلٌّ لَهُمْ وَلا هُمْ يَحِلُّونَ لَهُنَّ وَآتُوهُمْ مَا أَنْفَقُوا وَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ أَنْ تَنْكِحُوهُنَّ إِذَا آتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ وَلا تُمْسِكُوا بِعِصَمِ الْكَوَافِرِ وَاسْأَلُوا مَا أَنْفَقْتُمْ وَلْيَسْأَلُوا مَا أَنْفَقُوا ذَلِكُمْ حُكْمُ اللَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui, bahwa mereka (benar-benar) beriman, maka janganlah kamu kembalikan mereka, kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu, dan orang-orang kafir itu tiada halal bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami-suami) mereka mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka, apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.Al Mumtahanah[60]:10)

Bisa saja melakukan pembatalan pernikahan. Alangkah lebih baik melihat pemimpin/suami yang baik shalatnya. Berhati-hati jika pemimpin/suami mendirikan shalat maka bawahan akan shalat kebalikannya jika pemimpin/suami tidak shalat maka bawahan akan mengikuti. Maka dosanya lebih besar. Setiap pemimpin akan di minta pertanggungjawabnnya.

Bagaimana mengingatkan pemimpin yang tidak shalat? Ada cara yang efektif bacakan surat Ibrahim ayat 40 dalam Firman Allah. Niatkan untuk pemimpin setiap sesudah shalat. Bisa jadi untuk anak-anak yang tidak shalat.

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Artinya : "Ya Rabb-ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Rabb-kami, perkenankan do'aku." – (QS.Ibrahim[14]:40)

Teknik lain adalah sebelum kita makan kita shalat dulu, bertahap. Misal kita katakan “Jangan dulu pergi taggung sudah akan datang waktu shalat.” “Anak kita rajin shalat, ayah kok gak shalat.” Malah ada yang menggampangkan.

Ada tehnik lagi, ajaklah kepengajian atau putar ceramah agama tentang shalat.

Teknik yang terakhir, banggakan suami, baik bgt. Sosok suami kebanggan yang rajin shalat. 
Wallahu’alam bishowab.

Komentar

Postingan Populer

Follow My Social Media