Hosting Indonesia

Saling Salah


Ingat apapun kita ucapkan, perbuatan kita sebagai manusia biasa dan kebenaran hanya milik Allah kesalahan adalah milik kita. Lebih dan kurang mohon dimaafkan. Orang setelah mendirikan shalat saling maaf-memaafkan. Setelah shalat mengucapkan istigfar kepada Allah. Shalat saja akan ada kesalahan maka bertaubatlah.

Inilah manusia ketika terjadi kesalahan menyalahkan manusia. Sebenarnya menutupi kesalahan kepadanya. Mengalihkan kesalahan dirinya. Perbuatan sia-sia. Sibuk mencari kekurangan diri sendiri itu yang baik. bukan sebaliknya malah mencari-cari kesalahan orang lain. Jika kita ke dokter, tidak memberikan kekurangan maka dokter tidak akan memberikan obat.

Kata Taubat adalah mengakui dan memperbaiki. Awali dengan mohon maaf, jika kita berceramah. Ketika Allah memperbaiki hambanya Allah memperlihatkan kesalahannya. Bercermin dulu baru menegur orang itu jauh lebih baik. terimakasih kepada anak istri, suami yang baik hati, mereka tidak mencari kesalahan tetapi berusaha memperbaiki. Ketika anak salah yang disalahkan orangtuanya. Ketika Istri salah maka yang disalahkan suami, Sebaliknya, juga suami melakukan kesalahan maka yang disalahkan istri. Karena wanita dan laki-laki satu tubuh. Maka ketika ada kecendrungan menyalahkan orang lain itu aplikasi dari kesombongan. Mau minta maaf itu bagus. Orang yang mau baik maka bersihkan kesalahanya. Kenapa istri salah tanggung jawab suami, karena suami yang bertanggung jawab di keluarganya.

Kebaikan yang sedikti akan menjadi baik. tidak ada yang Allah ciptakan jika tidak ada manfaatnya atau kebaikannya. Semua akan ada manfaatnya. Kisah : Umar dimarahi istrinya, karena yang menyebabkan istri yang melahirkan anak dan merawat anaknya.

Setiap orang melakukan kesalahan dengan menyalahkan orang lain. Ingatlah keburukanmu, dan lupakan keburukan orang.

HUKUM
Firman Allah dalam surat Al ashar
وَالْعَصْرِ
إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Artinya : "(1) Demi masa. (2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan nasehat menasehati, supaya mentaati kebenaran, dan nasehat menasehati, supaya menetapi kesabaran." – (QS.Al Ashar[103]:3)

Tafsir : bagaikan orang yang sedang tenggelam dan pingsan. Dalam kerugian, berada dalam air. Apa yang dilakukan? Pertama bangun, perbaiki diri dulu mulai dari diri sendiri beriman dan percaya. Kedua berenang ke atas. Kepermukaan ternyata sama dengan teman-teman. Ketiga saling ingat mengingatkan temannya. Temannya bakalan menyerah maka saling mengingatkan dalam kesabaran. Bahwa dia banyak kesalahan adalah alat untuk mencari kesalahan bukanlah teropong tetapi cermin.

Al Quran ditutunkan supaya engkau saling menghormati. Setiap orang mempunyai kesalahan tetapi punya kebaikan. Karena nila setitik rusak susu sebelangan. Orang dikatakan merugi. Jaga lima sebelum datang yang lima. Rasulullah Shalallahu'Alai hi Wasalama , bersabda

إِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَا بَكَ قَبْلَ هَرَ مِكَ ، وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَ غِنَا كَ قَبْلَ فَقْرِ كَ ، وَ فَرَا غَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ،وَ حَيَا تَكَ قَبْلَ مَوْ تِكَ
Artinya : “Gunakanlah yang lima sebelum datang yang lima: Masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa kosongmu sebelum datang masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.”
(HR Al-Hakim; sanadnya shahih)

Hukum orang yang saling menyalahkan satu sama lain. Bagaikan “kuman diseberang lautan kelihatan dan gajah dipelupuk mata tak kelihatan.” Ketika ada yang saling menyalahkan dan memuji diri sendiri. Abu Bakar : ketika orang salah dia merasa senang dengan pujian. Do’anya Allah lebih mengetahui keadaaku dengan orang lain maka jadikanlah aku lebih baik dari perkataan mereka. Firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 12.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu, memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang." – (QS.Al Hujurat[49]:12)

Jangan suudzon dan mencari kesalahan, menggunjing orang lain. Seperti memakan bangkai saudara sendiri yang sudah mati. Fitnah ketika sesuatu tidak benar kemudian kita bicarakan kepada orang lain. Berbicara bohong. Allah Maha mengetahui. Ghibah bicara benar dan tidak mengada-mengada, sesuatu benar dan engkau bicarakan dia mendengar. Menutupi kesalahan aib satu sama lain. Saling menjaga setipa muslim. Bagaimana terjadi perbedaan. Kembalikan hukum yang paling benar dari Al Quran dan Hadist.

Suami tanggung jawab istri dengan kasih sayang. Hadis : Abu Hurairah, jika ada orang berkata orang ini sudah rusak sebenarnya orang itu yang paling rusak. Karena ujub ditujukan kepadanya. Kebanggaan diri dan paling terbaik ini tidak boleh. Tidak ada kesombongan sekecil apapun. Harus bersih. Kisah Nabi Musa : Ketika Allah menguji Nabi Musa, bawa hambaku yang lain hina darimu. Nabi mencari bahwa tidak ada. Baik manusia, hewan. Nabi mengatakan aku yang lebih hina dari manusia dan hewan. Anjing yang catat diambillah. Anjing lebih mulia. Kata Allah seandainya ada yang lebih hina maka aku turunkan menjadi nabi. Ada solusi yang baik jika ada yang menghina kita maka traktirlah dia atau brangkatkan umroh.

Wanita dapat menggugat suami yaitu apabila laki-laki yang berbuat zalim dan tidak taat kepada Allah. Ketika laki-laki memukul, laki-laki tidak menyapa istrinya selama 6 (enam) bulan, tidak menafkahi 4 (empat) bulan, dan 2 (dua) tahun tidak ada kabar. Ini tercantum dalam perjanjian pernikahan. Wallahu’alam bishowab.

Komentar

Postingan Populer

Follow My Social Media