Hosting Indonesia

Jaga Lisan Anda


Setiap perkataan dipertanggungjawabkan. Mulut diapit oleh dua telinga, dua mata dan dua hidung. Mulut perwakilan anggota tubuh semua berbincangan-bincang dengan mulut. Dimana matamu? Dimana Telingamu?

Hati-hati akibat ucapan yang ke peleset maka akan menimbulkan sakit hati, seperti ghibah. Kita tidak sadar. Ada bentuk kekejian yang disebabkan oleh mulut. Menyakiti, dan melukai hati orang karena menyebabkan putus tali silaturrahmi. Sehingga dia di minta pertanggungjawabannya. Secara hukum atau adat. Kita terjaga ucapan yang sia-sia. Malaikat akan mencatat perkataan dari setiap keluar dari mulut kita. Jika masih di hati belum di catat. Ibunda Nabi Isa alahissalam. Siti Maryam bahwa puasa tak berbicara.

Di saat tausyiyah akan hilang keberkahan. Ada diam di tiga waktu yaitu ketika Khatib membaca khutbah, berbicara saat adzan akan di cabut keimananya, berbicara ditoilet.

Al Qur’an pelajari kapan dan dimanapun kita berada. Firman Allah dalam Surat Qaaf ayat 18

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Artinya : "Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." – (QS.Qaaf[50]:18)

Kenapa Allah subhanahuwata’ala jelaskan karena kita diperintahkan untuk menjaga lidah atau lisan kita. Manusia tidak mampu menarik ucapan. Keselamatan orang karena selalu menjaga lisannya. Jika malam bicara-berbicara, pagi maka mengobrol. Jika lisan hari ini baik maka baik semua bergantung pada mulut kita. Begitu pentihkah lidah. Sesungguhnya manusia di neraka. Diakhirat mulut duluan yang sampai. Untuk menjaga lisan kita maka salah satu dengan membaca Al Qur’an.

Pikirlah dulu sebelum berucap. Kaum Ansar. Usia sangat muda. Memahamai halal dan haram, fiqih dan hukum Islam. Datang kepada Rasulallah. Rasulallah hendak pergi ke sebuah tempat. Maka terjadi percakapan. Muad bin Jabal, sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Pertama malaikat. Malaikat hafazah amal kebaikan. Ketika amal kebaikan mengangkat ada malaikat yang tidak setuju. Padahal mereka memiliki sifat sombong, ujub, riya. Bagaimana mungkin terus naik padahal dia cinta pada dunia, sumah (ingin didengar). Wahai Rasulallah benarkah seperti ini. Begitu banyak orang beribadah tetapi terdapat penyakit hati dalam dirinya. Kebaikan seorang mukmin apabila selamat dari dunia dan akhirat. Diperingatkan oleh Rasulallah untuk menjaga lisannya jangan sampai kita menyesal.

Sahabat yang Sandal dan janggutnya basah dia masuk surga kata Rasulallah. Salah satu sahabat mengikuti orang itu. Ternyata orang itu Ibadahnya biasa-biasa saja. Maka sahabat bertanya kepada orang itu, Berikan rahasiamu. Orang itu menjawab : Aku senantiasa menjaga perasaan orang dari lisan dan perbuatannku.

Lisan suka menyakiti tetangganya, peran yang bekerja dirumahnya. Rasulallah tidak pernah mengatakan kenapa kalian melakukan itu. Menjadi orang baik, baik kepada orang dan Allah. Insha Allah, Jangan sebagai orang yang bangkrut. Runtuh ibadah itu jika di ungkit-ungkit.

Menjadi pendengar yang baik sehingga menjadi pembicara yang baik. Kenapa? maka engkau mengetahui situasi. Sering membaca, karena kata yang di pilih pasti kata-kata yang baik. Orang yang membaca buku pasti yang keluar kata baik. Jika perlu khatamkan buku selama satu bulan. Ada target, semakin banyak buku yang di baca maka semakin banyak kosa kata kita. Kalian adalah buku yang kalian baca. Dan ingat! Ketika kita tidak salah bicara. Simak kata-kata yang keluar dari lisan.

Dua, Merasakan, ketika orang meninggal. Jangan selamat bilangnya tetapi berduka. Ketika kita bicara, ucapkan mohon maaf, ijin dulu. Kalian bicara sama siapa? Baik dengan orang yang lebih tua, sesema. Suatu ketika ada satu hal. Penting mengucapkan kebenaran walau pahit tetapi posisinya. Bukan memperbaiki tetapi mempermalukan. Orang yang kita sampaikan tidak sanggup menginginkan. Bicara dengan anak TK dengan anak SMP sangat berbeda.

Tema pembicaraan jangan berbeda dengan tema. Bismillah, inshaallah. Ucapkan asma Allah sebelum berkata. Tempat, waktu dan usia itu sangat penting dalam perkataan. Wallahu’alam bishowab.

Komentar

Postingan Populer

Follow My Social Media