Kita Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah
Peringatan Isra’ Mi’raj dengan cara yang benar dan baik insyaallah bagian dari syiar islam. Silaturrahim antar umat muslim. Rasul bersabda : “Siapa orang yang ingin diluaskan rizkinya dan panjang umur maka hendaklah ia bersilaturahim.” Minimal kebagian minuman, jika bicara tentang hutang, insyaallah mendapatkan pinjaman. Jika bicara tentang bisnis maka dapat proyek. Maka secara otomatis Rizki diluaskan oleh Allah. Sering bertemu kawan maka akan jadi sehat.
Mukmin bertemu mukmin auranya sangat kuat. Ucapkan salam, jabat tangan insyaallah akan menghilangkan kemurkaan Allah dan dapat kasih sayang. Orang bersilaturrahim tidak mudah lelah. Peristiwa isra miraj, Allah berfirman dalam surat Al Isra’ atau dinamakan surat bani isroil(17) :1
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya : Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Isra’:1)
Kita harus mengetahui dari peristiwa isra mi’raj, baik peristiwa sebelum dan sesudah ada hikmahnya.
Hikmah yang pertama, Setiap manusia pasti akan dicoba/diuji. Dalam surat Al Ankabut ayat 1 – 6
الم
Alif laam miim (QS. Al Ankabut : 1)
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al Ankabut : 2)
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al Ankabut : 3)
أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ أَنْ يَسْبِقُونَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu. (QS. Al Ankabut : 4)
مَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لآتٍ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Ankabut : 5)
وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Al Ankabut : 6)
Jadi orang yang beriman siap diuji. Ada ujian kebaikan dan keburukan ada yang mengenakan dan tidak mengenakan. Kita diuji dengan kekayaan, kelapangan, kesenangan, lebih senang dengan itu. Kita diuji dengan sakit, kelaparan, kita pasti tidak mau. Kita harus mengetahui ujian tersebut kita harus siap.
Rasul bersabda “Urusan seluruhnya itu baik, kecuali bagi orang mukmin. Jika Allah beri sesuatu yg menyenangkan dia syukur, ketika ditimpa kesulitan dia sabar.”
Tuntaskan semua ibadah kita. Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 26. Kita dalalm berzikir selalu ingat pada Allah.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ahli zikir do’anya langsung manjur. Perbanyak zikir dan berdo’a kepada Allah SWT. Mudah-mudahan anak-anak kita selamat dunia dan akhirat. Untuk para orang tua agar selalu berhati-hati dalam berdo’a. Jangan sampai berdo’a yang buruk kepada anak-anaknya. Nauzubillah minzaliq.
Dari wudhu kita dapat pelajaran. Jangan hanya dimaknai secara fikih tetapi untuk kesehatan. Mulut bersih dari omongan yang tidak berguna, mata bersih dari penglihatan yang buruk, telinga bersih dari yang mendengar ghibah, kepala bersih dari pikiran yang buruk, kaki bersih dari berbuat maksiat. Insya Allah kita menjadi orang yang luar biasa. Jauh dari penyakit hati, iri dengki, Firman Allah dalam QS. Al falaq ayat 4 – 5
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Artinya : “Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (QS. Al Falaq : 4-5)
Jauhi sikap dengki karena dengki membakar kebaikan sebagaimana kayu bakar.
Kita Diuji dalam keadaan kaya, sehat, sakit, jika kita bisa menyikapi dengan benar maka syukur. Jika sakit maka kita bisa menyikapi dengan sabar. Jangan bingung-bingung dalam menjadi mukmin. Ingat kepada Allah dipergunakan sebaik-baiknya untuk kebaikan.
Rasulallah sabar dalam kehidupannya. Maka Rasulallah diangkat isra dan mi’raj oleh Allah SWT.
Hikmah Kedua, Kita bicara kepada Allah maka tidak ada perkara yang tidak mungkin. Nabi isra dan mi’raj itu karena kehendak Allah SWT. Tidak boleh ada kata putus asa dan pesimis. Sehat wal'afiat kekayaan paling. Firman Allah dalam surat Yasin ayat 83
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Artinya : “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.” (QS. Yasin:82)
Dalam Isra dan Mi’raj-nya Hati Nabi Muhammad saw dicuci, diisi ilmu, iman, islam, dan hikmah. Jadi sukses islam dibaguskan jangan setengah-setengah. Ibadah, shadaqah yakin pada Allah SWT. Apa yang kita infaqkan Allah akan balas.
Allah dialah zat tak ada yg mustahil, kita ikhtiar dan berdo’a tetap ibadah terutama ibadah shalat.
اَلله أَكْبَر كَبِيْرًا وَالحَمْدُلِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأَصِيْلاً . وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ المُشْرِكِيْن . إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْن لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ المُسْلِمِيًن.
Artinya : “Allah Maha Besar lagi sempurna kebesarannya, segala puji bagi Allah dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku hadapkan muka dan hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah karena Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah aku diperintah dan aku termasuk golongan orang-orang muslim.”
Yang pertama dihisab adalah shalat jika baik maka sebalikny dan tidak dianggap segala perbuatannya. Jangn shalat syariatnya saja tetapi hingga batiniyah ruh, hati kita shalat. Kepada Allah kita tadaruk rendah diri kepada manusia kita rendah hati.
Dalam shalat duduk diantara dua sujud adalah doa untuk kita.
رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاجْبُرْنِي، وَارْفَعْنِي، وَاهْدِنِي، وَعَافِنِي، وَارْزُقْنِي
Ya Tuhanku! Ampunilah Aku. Kasihanilah Aku, Cukupkanlah (kekurangan) Ku, Angkatlah (Derajat)Ku, Berilah Aku Petunjuk. Berilah Aku Kesehatan dan Maafkanlah (Kesalahan)Ku
Mudah-mudahan menambah Keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Wallahu'alam-bishowab
Komentar
Posting Komentar