Harapan Palsu

Memberi harapan palsu atau Mengumbar harapan palsu. Suami pada istri, ingin ini tetapi harus itu, sebaliknya. Alhamdulillah bagi orang yang bisa memenuhi janji. Manusia yang dipegang adalah janjinya. Setiap ucapan dari mulut kita jangan mengumbar janji maka akan dipertanggungjawabkan. Janji adalah utang. Setiap ungkapan kita mengucapkan kita melupakannya karena orang yang mendengarnya bisa masih mengingatnya. Mudah-mudahan tidak seperti itu.

Sanggupkah menjalankan perintah Allah. Maka anak itu keluar. Bagaimana kita dikatakan mempunyai sosok akhlak dengan jujur. Amanah jika mendapat kepercayaan. Rasul gelar Al Amin. Jika kita sukses dunia akhirt maka amanah. Orang yang tidak menepati janji maka kurang amanah. Zakat agar harta berkah. Ilmu itu amanah. Ganjaran orang yang tidak menjaga mulut maka akan kembali pada dirinya.

Janji kepada anak, orang tua janji ini perilaku yang salah. Anak dapat sepeda, jika sudah ada barang baru janji. Ingatan anak lebih kuat dari pada orangtua. Ali mencatat atas apa yang kita belum lakukan. Seperti wasiat, nazar, utang. Seribu perbuatan maka perbuatan itu yang menentukan. Bagaimana menjaga hati jika kita berharapan palsu? Jangn berharap pada manusia, jika Allah katakan kunfayakun.. maka jika Allah berjanji yakin maka pasti. Tetapi jika pada manusia jangan. Allah tempat bergantung. Manusia dibatasi oleh ruang dan waktu. Jika sehat, sakit, baik belum tentu buruk sebaliknya. Manusia ada batasnya. Ketika berjanji mengucapkan insyaallah. Orang yang musafir dalam kebaikan. Dapat menjamak shalat. Jika puasa bisa membatalkan dan mengganti. Tadabur alam, sisi lain dari teman yang dalam perjalanan. Musafir berhak mendapatkan zakat. Musafir dalam mencari nafkah. Shalat jumat. Syarat jumatan maka bermukim. Musafir tidak wajib jumat. Tetapi diganti dengan shalat Zuhur. Jamak atau qashar. Beribadah sesuai kemampuan kita. Jangan menyepelekan ibadah. Jangan sampai meninggalkan ibadah. Berusaha mencri nafkah yang halalan thoiyibah. Wallahu’alambishowab